Mengenali Senyawa Karbon : 1) dengan membakar bahan yang mengandung senyawa karbon, jika : ¾® pembakaran sempurna menghasilkan gas karbon dioksida ¾® pembakaran tidak sempurna menghasilkan arang
2). Dengan melakukan uji C, dimana senyawa yang mengandung unsur C akan mengeruhkan air kapur, sementara unsur H dan O dapat mengubah kertas kobalt biru menjadi merah muda
2. Kekhasan atom karbon
1. Dapat membentuk 4 ikatan kovalen karena atom C mempunyai 4 elektron valensi yang dapat membentuk pasangan elektron bersama dengan atom lain.
2. Dapat membentuk ikatan rantai karbon dengan berbagai variasi baik dalam bentuk rantai lururs / bercabang.
Beberapa kemungkinan rantai karbon (C) yang dibentuk :
Berdasarkan jumlah ikatan | Berdasarkan bentuk rantai |
1. Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom C dengan satu tangan (sepasang elektron ikatan). Ikatan jenuh I I I I – C – C – C – C – I I I I 2. Ikatan rangkap dua, yaitu ikatan antara atom C dengan dua ikatan (dua pasang elektron ikatan). Ikatan tidak jenuh I I I I – C – C = C – C – I I I I 3. Ikatan rangkap tiga, yaitu ikatan antar atom C dengan tiga ikatan (tiga pasangan elektron ikatan). Ikatan tidak jenuh I I I I – C – C ≡ C – C – I I I I | 1. Rantai terbuka (alifatis), rantai yang antara atom C-nya tidak saling berhu- bungan. Terdapat 2 rantai alifatis : lurus dan bercabang a. rantai lururs I I I I – C – C – C – C – I I I I b. rantai bercabang I I I I – C – C – C – C – I I I I C 2. Rantai tertutup (siklik), rantai yang terdapat pertemuan antar ujung rantai C. Terdapat 2 macam rantai siklik : siklik dan aromatik (rantai tertutup yang terdiri dari 6 atom C yang saling berikatan dengan ikatan rangkap selang seling. a. rantai siklik I I I I – C – C – – C – C – I I I ║ – C – C – – C – C – I I I I b. rantai aromatis contoh: benzena |
3. Posisi atom karbon dalam rantai karbon
Berdasarkan posisinya dalam senyawa, dibedakan :
1. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat 1 atom C yang lain
2. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat 2 atom C yang lain
3. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat 3 atom C yang lain
4. Atom C kuartener, yaitu atom C yang mengikat 4 atom C yang lain
ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA
1. Alkana, alkena dan alkuna
ALKANA | ALKENA | ALKUNA | |
Jenis ikatan | Tunggal | Rangkap dua | Rangkap tiga |
Rumus umum | CnH2n + 2 | CnH2n | CnH2n – 2 |
2. Tatanama alkana, alkena dan alkuna
ALKANA | ALKENA | ALKUNA | |
Tata nama | CH3 – CH2 – CH3 propana a. nama alkana dipilih dari rantai C terpanjang b. Penomoran dimulai dari atom C ujung yang paling dekat dengan cabang c. tentukan nama dan letak gugus cabang; bila terdapat 2 atau lebuh gugus cabang penulisan nomor diulang dan beri awalan di (2), tri (3), tetra (4) dst ; bila gugus cabang tidak sama gunakan urutan abjad untuk menyebutkannya d. jika terdapat beberapa pilihan rantai C terpanjang, pilih rantai yang mengandung gugus alkil terbanyak e. jika terdapat beberapa pilihan rantai C terpanjang, pilih rantai yang mengandung gugus alkil terbanyak | 1. rantai lurus: a. berdasar jumlah atom C ditambah akhiran ena, b. atom C yang mengandung ikatan rangkap 2 diletakkan pada nomor sekecil mungkin 2. rantai bercabang : a. pilih rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap b. rantai alkena bercabang dan kedua ujung mempunyai jarak yang sama dengan ikatan rangkap, penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang. c. mempunyai 2 ikatan rangkap atau lebih diberi awalan sesuai jumlah ikatan rangkap (di=2, tri=3 dst). | 1. pilih rantai terpanjang dan mendandung ikatan rangkap 3 ditambah akhiran una. 2. pemberian nama isomer, didepan nama diberi nomor dengan ikatan rangkap tiga terletak pada nomor sekecil mungkin. 3. untuk alkuna bercabang seperti pada alkena bercabang. |
3. Sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
ALKANA | ALKENA | ALKUNA | |
Sifat-sifat HC | a. sifat fisik Merupakan senyawa non polar Pada suhu kamar (270C) C1 – C4 berbentuk gas, C5 – C17 berbentuk cair, dan > C18 berbentuk padat semakin banyak C titik didih makin tinggi Semakin panjang rantai dan semakin sedikit cabang maka titik didih dan viskositas juga makin tinggi b. sifat kimia. Dapat megalami : reaksi substitusi: reaksi penggantian atom H dengan atom dari unsur halogen (F2, Cl2, Br2 dan I2) contoh: CH3CH3 + Br2 à CH3CH2Br + HBr reaksi oksidasi dengan gas O2 menghasilkan energi Contoh: 1. reaksi eliminasi: reaksi penghilangan beberapa atom utk membentuk senyawa baru (pembentukan ikatan ganda) | a. Sifat fisik alkena sama dengan sifat fisik alkana b. Sifat kimia 1. dengan jumlah C yang sama alkena lebih reaktif daripada alkana 2. reaksi adisi (reaksi pemecahan ikatan, dari ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal) a. adisi alkena dengan hidrogen Contoh: CH2=CH2 + H2 à CH3–CH3 b. adisi alkena dengan halogen (golongan VIIA) Contoh: CH2=CH2 + Br2 à CH3–CH2Br + HBr c. adisi alkena dengan asam halida (asam dari golongan VIIA) CH2=CH2 + HCl à CH3–CH2Cl Polimerisasi (penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi molekul besar (polimer). | a. Sifat fisik alkuna sama dengan sifat fisik alkana tetapi pada suhu kamar C1 – C4 berbentuk gas, C5 – C10 berbentuk cair, dan > C10 berbentuk padat b. Sifat kimia alkuna 1. pada suhu yang sama alkuna kurang reaktif daripada alkana 2. reaksi adisi pada alkena Hidrogenasi Halogenasi Adisi hidrogen halida |
ALKANA | ALKENA | ALKUNA | |
Isomer | Contoh: isomer dari C4H10 adalah CH3–CH2–CH2–CH3 n-butana CH3–CH–CH3 I CH3 2-metil propana | Isomer posisi (letak ikatan rangkapnya berbeda). Contoh : 1-butena CH2=CH2–CH2–CH3 berisomer posisi dengan: CH3–CH2=CH2–CH3 (2-butena) Isomer rantai (letak cabang pada rantai berbeda). Contoh: (1-butena) CH2=CH2–CH2–CH3 Berisomer rantai dengan CH2=C–CH3 I CH3 2-metil propana Isomer geometri (cis-trans): berdasarkan perbedaan kedudukan gugus yang sejenis yang diikat | Isomer posisi. Contoh CH3ºCH–CH–CH3 1-butuna, berisomer posisi dengan : CH3–CHºCH–CH3 (2-butuna) Isomer rantai Contoh: CH3ºC–CH2–CH3 (1-butuna), berisomer rantai dengan : CH2ºC–CH3 I CH3 (2-metil-1-propuna) |
ALKANA | ALKENA | ALKUNA | |
Kegunaan | sebagai bahan bakar (LPG, bensin, solar,dan minyak tanah) bahan baku pembuatan bahan kimia (metanol (CH3OH), metil klorida (CH3Cl)) sebagai pelarut | sebagai bahan dasar pada industri plastik, karet sintetis, pipa PVC dan teflon pembuat sebyawa kimia (etanol, etilen glikol, dan etil eter) | Bahan baku pembuatan bahan sintetis (tiruan Etuna (asetilena) digunakan untuk bahan bakar pada pengelasan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar