Minggu, 25 Desember 2011

KONSEP MOL

PENGERTIAN
Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran elementer (atom,molekul, dsb), sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram 12C.


PENERAPAN KONSEP MOL
1. Penerapan konsep mol pada bilangan Avogadro
    Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avorgado atau bilangan Avorgado yang nilainya 6,02 x 1023

Minggu, 11 September 2011

GLBB

Contoh Soal Penguasaan Rumus GLBB

 Sebuah motor dapat bergerak lurus berubah beraturan dengan kecepatan awal vo = 10 m/s dan percepatannya a = 1 m/s2 . Dengan memanfaatkan sifat mandiri dan potensi akademik yang diberikan Allah kepada anda, maka hitunglah kecepatan (v )dan perpindahannya (s ) motor setelah t = 5 sekon!

Minggu, 24 Juli 2011

PERIODE DAN GOLONGAN

1). Periode : adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.
o SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut.
Jadi : Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom

PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR

1.        Hukum Triad oleh Deboriner (1817): suatu triad adalah 3 unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif (Ar)-nya, sehingga Ar unsur ke 2 kira-kira sama dengan rata-rata unsur ke 1 dan ke 3
Rata-rata unsur 1 dan 3 = 35,5+1272=81,2
Contoh : Klorin    = 35,3

               Bromin = 79,9
               Iodin     = 127
Kelemahan teori ini : unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat tidak hanya tediri dari 3 unsur saja

SOAL KIMIA KARBON

PILIHAN GANDA
1. Di bawah ini merupakan ciri-ciri senyawa karbon organik dibandingkan senyawa karbon anorganik yang tepat adalah ....
a. merupakan senyawa ion
b. reaksinya berlangsung lebih cepat
c. mudah larut dalam pelarut non polar
d. tidak mudah terurai pada suhu tinggi
e. titik didih dan titik leburnya umumnya lebih tinggi

2. Jumlah C primer, C sekunder, C tersier, & C kuarterner dari senyawa dengan nama: 2,3,3,4-tetrametil heksana berturut – turut adalah….

SOAL LARUTAN ELEKTROLIT & REDOKS

PILIHAN GANDA
1. Pada pemeriksaan daya hantar listrik larutan berikut, pada volume yang sama,
hantaran terkecil akan diberikan oleh
a. 0,1 M HCl                   d. 0,1 M CH3COOH
b. 0,1 M H2SO4             e. 0,05 M CH3COOH
c. 0,05 M H2SO4

2. Larutan senyawa kovalen berikut yang dapat menghantarkan listrik adalah....

SOAL LARUTAN ELEKTROLIT 2

PILIHAN GANDA
1. Zat yang hanya dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik adalah....
a. gula
b. garam dapur
c. asam cuka
d. kapur
e. urea

2. Zat yang dalam bentuk larutan tidak dapat menghantar listrik adalah....
a. NaOH
b. KCl
c. HCl
d. CaO
e. C2H5OH

3. Larutan berikut ini yang menghantarkan listrik terbaik adalah....
a. Larutan urea 1M
b. Larutan HCl 1M
c. Larutan H2SO4 1M
d. Larutan CH3COOH 1M
e. Larutan HCl 0,1M

4. Bilangan oksidasi Cr dalam K2CrO4 adalah….
a. +6
b. +4
c. +3
d. +2
e. -2

5. Reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi redoks ialah ….
a. Ba(NO3)2 + Na2SO4 ---> BaSO4 + 2NaNO3
b. K2O + 2HCl ---> 2KCl + H2O
c. Fe + 2HCl ---> FeCl2 + H2
d. Na2O + H2O ---> 2NaOH
e. CaO + SO2 ---> CaSO3

6. Diketahui persamaan reaksi:
KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4􀃆 K2SO4 + MnSO4 + 2H2O + CO2. Hasil reduksi dan hasil oksidasi adalah ….
a. MnO2 dan H2C2O4
b. MnO2 dan H2SO4
c. KI dan H2SO4
d. MnSO4 dan CO2
e. H2O dan K2SO4

7. Diketahui persamaan reaksi redoks : 4KI + 2CuSO4 􀃆 2CuI + I2 + 2K2SO4 Zat yang bertindak sebagai zat oksidator adalah….
a. KI
b. CuI
c. K2SO4
d. CuSO4
e. I2

8. Di antara spesi berikut ini yang paling tidak mungkin digunakan sebagai oksidator adalah ….
a. Cu
b. Na+
c. Fe3+
d. Mg2+
e. Cl2

9. Unsur iodin dalam senyawa dapat ditemukan dengan biloks dari -1 sampai +7. Manakah ion dibawah ini yang tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi?
a. I2
b. IO
c. IO2-
d. IO3-
e. IO4-

10. Di antara reaksi berikut yang tergolong reaksi anti-autoredoks (konproporsionasi) adalah….
a. 2CuSO4 + 4KI ---> 2CuI + I2 + 2K2SO4
b. Zn + HNO3 ---> Zn(NO3)2 + NH4NO3 + H2O
c. I2 + KOH ---> KI + KIO + H2O
d. Fe + Fe2(SO4)3 ---> 3FeSO4
e. H2 + Cl2 ---> 2HCl

II. Essay
1. Tentukan biloks unsur yang dicetak tebal:
a. NH4NO3
b. FeCO3
c. VOSO3
d. CH3COOH
e. KCNS
 
2. Tentukanlah oksidator, reduktor, hasil oksidasi, hasil reduksi dari reaksi : CrI3 + KOH + Cl2 ---> K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O

SOAL LARUTAN ELEKTROLIT 1

PILIHAN GANDA
1. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar ?
a. Semua unsur nonlogam tidak dapat menghantar listrik.
b. Senyawa kovalen polar padat dapat menghantar listrik jika dilarutkan dalam air
c. Udara dapat menghantar listrik jika diberi tekanan & tegangan yang sangat tinggi
d. Senyawa ion baik padat, lelehan, maupun larutan dapat menghantarkan listrik.
e. Larutan elektrolit dapat berupa senyawa kovalen non polar.

2. Peristiwa yang benar pada saat terjadi hantaran listrik melalui larutan HCl adalah....

STOIKHIOMETRI

1. Suatu senyawa X mempunyai Rumus Empiris CH2O. Jika 12 gram senyawa tsb mempunyai volume 4 L pada keadaan dimana 7 gram gas N2 bervolume 5 L, maka Rumus Molekul senyawa X tsb adalah….
a. C2H5OH                        c. CH3COOH                          e. HCOH
b. CH3OCH3                     d. C2H5COOH

2. Suatu zat yang mengandung campuran logam Zn(Ar=65) dan Al(Ar=27) sebanyak 11,9 gram direaksikan dengan 100 ml larutan HCl sehingga terbentuk gas H2 sebanyak 4800 mL. Gas tsb diukur pada P = 2 atm, T = 270C. Pakailah R=0,08 atm.L/mol0K. Massa Zn dan Al berturut – turut adalah....

SOAL KONSEP MOL

1. Suatu gas X mempunyai volume V L pada tekanan P atm & suhu T0C. Jika tekanan dinaikkan menjadi 2P atm, tapi suhu menjadi ½ T0C, maka volume gas X
tsb menjadi....
a. Tetap V L           c. 4V L             e. ¼ V L
b. 2V L                  d. ½ V L

2. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar?

SOAL HUKUM DASAR KIMIA

PILIHAN GANDA
1. Ilmuwan yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur – unsur dalam suatu senyawa tertentu selalu tetap adalah....
a. Dalton
b. Lavoisier
c. Proust
d. Gay Lussac
e. Avogadro

2. Pada pembakaran unsur karbon dengan oksigen di tempat terbuka sehingga terjadi gas karbon dioksida, maka massa hasil reaksinya....

SOAL IKATAN KIMIA

PILIHAN GANDA
1. 11Na dapat membentuk ikatan ion dengan unsur dengan konfigurasi elektron….
a. 2,8,2
b. 2,8,3
c. 2,8,4
d. 2,8,7
e. 2,8,8

2. Pasangan unsur – unsur dari golongan berikut yang dapat membentuk ikatan ion adalah unsur dari  golongan…

SOAL AR, MR & KADAR ZAT

1. a.) Jika massa rata – rata 1 atom X = p gram, dan massa 1 atom C-12 = q gram, hitung massa atom relatif (Ar) X ! (5)
b.) Diketahui Ar X = 40, dan 1 sma = 1,6 . 10 -24 gram. Massa unsur X tsb adalah 6,4 . 10 -20 gram. Hitung berapa atom X yang ada pada unsur tersebut ! (5)

2. Diket : Ar C = 12, O = 16, H = 1. Jika Mr Na2CO3.10 H2O adalah 286, hitung Ar Na! (10)

Jumat, 01 Juli 2011

MAKALAH HIDROKARBON dan MINYAK BUMI



Di susun Oleh;
1.Ananag Pebrianto
2.Deni Ardiansyah
3.Rizal Diyan Santoso
4.Yonata Aditya
5.Muhammad Faisal Mustofa Amien





MADRASAH ALIYAH NEGERI REJOTANGAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 


MAKALAH MINYAK BUMI DAN HIDROKARBON

Anggota Kelompok :
1.    Mohammad Nahdhiana Hasmi
2.    Nurna Ningsih
3.    Nur Halimah
4.    Mohammad Kholil Sayfudin
5.    Siti Umaroh


Guru Bidang Study : Fikriyatus Shofia S.Si


                             MADRASAH ALIYAH NEGERI REJOTANGAN

GAS ALAM DAN MINYAK BUMI SERTA KEGUNAAN HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN








 Guru Bidang Study : Fikriatus Shofia,S.Si








Nama Kelompok :
·       Elma Ainun Zumrodza
·       Fantris Cahya Ningtyas
·       Fitria Tahta Alfina
·       Nining Puji Lestari



MADRASAH ALIYAH NEGERI
                                    REJOTANGAN

            TAHUN AJARAN 2010-2011



Senin, 21 Maret 2011

SUHU DAN KALOR


Suhu
Adalah: suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Perubahan suhu mengakibatkan perubahan: 1. Panjang, luas dan volumenya. 2. Warnanya (zat padat). 3. Tekanannya (gas). 4. Hambatan listriknya. 5. Terjadi perbedaan potensial listrik antara 2 jenis benda. Alat untuk mengukur suhu adalah termometer.
Jenis Termometer
Perubahan yang di ukur
Termometer zat cair
Mengukur perubahan volume zat cair
Termometer bimetal
Mengukur perubahan panjang 2 logam yang berbeda
Termometer hambatan listrik
Mengukur perubahan nilai resitansi resistor
Termokopel
Mengukur pemuaian 2 logam yang ujungnya disentuhkan akan menghasilkan GGL. Besar GGL inilah yang dimanfaatkan untuk menunjukkan suhu
Termometer gas
Mengukur perubahan tekanan gas
Kalibrasi termometer:
termometer                   suhu terendah             suhu tertinggi
celcius                                   00                              1000
reamur                                   00                               80
fahrenheit                             32                             212
Perbandingan R : C : (F – 32) = 4 : 5 : 9 à hubungan skala dari termometer disamping adalah: t0C = 5/4 t0R = 9/5 (t0 + 32)0F atau    t0F = 9/5 (t0 - 32)0C = 4/9 (t0 – 32)0R
Selain termometer tersebut diatas untuk menentukan skala suatu termometer yang belum ditentukan dapat dicari dengan: X – Xb/Xa – Xb = Y – Yb/Ya – Yb; dengan Xa = titik tetap atas termometer X; Xb = titik tetap bawah termometer Y; X = suhu pada termometer X; Ya = titik tetap atas termometer Y; Yb = titik tetap bawah termometer Y; Y = suhu pada termometer Y
Soal:

ALAT OPTIK

Macam-macam alat optik:
Mata : alat optik alamiah 
 Bagian-bagian mata:
Kornea: bagian mata yang keras dan berfungsi untuk melindungi bagian mata yang lunak dan sensitif
Pupil: celah berbentuk lingkaran yang berfungsi agar cahaya dapat masuk ke dalam mata
Iris/ selaput pelangi: selaput berwrna hitam atau biru yang berfungsi mengatur besar dan kecilnya pupil
Lensa: berfungsi membiaskan sinar dari benda yang kemudian menghasilkan bayangan pada retina

Aqueous humor: cairan di depan lensa mata, berfungsi untuk membiaskan cahaya ke dalam mata
Vitreous humor: cairan di dalam bola mata, berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju retina

Retina: bagian mata yng berisi saraf (mengirim rangsang ke otak) yang sensitif terhadap cahaya, berfungsi sebagai layar terbentuknya bayangan benda yang dilihat
Titik dekat, titik jauh dan daya akomodasi mata
Titik dekat (punctum proximum=pp): jarak paling dekat yang dapat dilihat dengan jelas olah mata dengan akomodasi maksimum. Pp = 25 cm
Titik jauh (punctum remotum=pr): jarak paling jauh yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata tanpa berakomodasi
Daya akomodasi: kemampuan otot mata untuk mengubah kecembungan lensa.
Daya akomodasi = Pp – Pr   à      Kekuatan lensa = P = 1/f 
Cacat mata dan kacamata 

Sabtu, 19 Februari 2011

PEMANTULAN CAHAYA

Apabila cahaya dijatuhkan pada suatu permukaan, maka sebagian cahaya itu dipantulkan. Apabila permukaan pemantul berupa bidang datar  cahaya yang dipantulkan pada suatu arah tertentu jumlahnya banyak.

Pemantulan cahaya pada permukaan datar mengikuti hukum Snellius yang berbunyi:
 1. Sinar datang, sinar pantul dangaris normal terletak pada satu bidang datar.
 2. Sudut datang sama dengan sudut pantul

Pemantulan Total

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLIT KIMIA XG 2010/2011


Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Kelompok 1 Kelas X-G
*      M. Nahdhiana Hasmi
*      Indah Dwi Lestari
*      Dewi Sri Wahyuningsih
*      Fatmawati
*      Miftahul Jannah
*      M. Andik Sugianto



















MAN REJOTANGAN
TULUNGAGUNG
2010/2011
v  Judul Percobaan
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
v  Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi berbagai larutan elektrolit dan non elektrolit.
v  Dasar Teori
A. Larutan
1. Definisi Larutan
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang sering dipakai dalam melarutkan zat terlarut adalah air. Zat terlarut memiliki dua sifat berdasarkan perilakunya apabila arus listrik dialirkan. Sifat pertama, zat terlarut dapat menghantarkan arus listrik, sehingga larutan yang terbentuk mengalami perubahan kimia dan mampu menghantarkan arus listrik. Larutan tersebut dinamakan larutan elektrolit. Sifat kedua, zat yang apabila dilarutkan ke dalam air tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak ada perubahan kimia, sehingga larutan yang terbentuk dinamakan larutan nonelektrolit. Semua larutan anorganik, baik asam, basa, maupun garam memiliki sifat mampu menghantarkan arus listrik. Sedangkan semua larutan yang berasal dari zat organik seperti gula tebu, manosa, glukosa, gliserin, etanol, dan urea, tidak mampu menghantarkan arus listrik.

2. Daya Hantar Larutan
Air yang murni tidak akan menghantarkan listrik. Tetapi jika zat yang bersifat asam, basa, maupun garam telah dilarutkan di dalamnya, larutan yang dihasilkan akan mampu menghantarkan arus listrik. Secara sederhana, kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik dapat diuji dengan alat uji elektrolit. Alat uji elektrolit tersebut terdiri atas sebuah bejana yang dihubungkan dengan dua buah elektrode. Elektrode-elektrode tersebut dihubungkan pada saklar dan lampu. Jika larutan elektrolit dimasukkan ke dalam bejana tersebut, lampu akan menyala. Sedangkan jika larutan nonelektrolit yang dimasukkan, lampu tidak akan menyala. Arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh migrasi partikel-partikel bermuatan. Selain ditandai dengan menyalanya lampu, pada larutan elektrolit juga terdapat perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu perubahan tersebut berupa timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau bahkan terbentuk endapan.

3. Kekuatan Daya Hantar Larutan
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh partikel-partikel bermuatan. Untuk menjelaskan fakta tersebut, Svante August Arrhenius (1884) mengemukakan teorinya tentang dissosiasi atau ionisasi elektrolit. Teori ini menyebutkan bahwa zat elektrolit apabila dilarutkan dalam air, akan berdissosiasi menjadi atom-atom atau gugus atom yang bermuatan. Atom-atom atau gugus atom bermuatan tersebut merupakan ion-ion yang menghantarkan arus dalam elektrolit secara migrasi. Ion-ion tersebut bermuatan positif (kation) dan bermuatan negatif (anion) serta bergerak menuju elektrode yang muatannya berlawanan. Reaksi ionisasi atau dissosiasi elektrolit tersebut merupakan reaksi bolak-balik (reversible). Ionisasi elektrolit dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi:
NaCl(aq) 􀁯 Na+(aq) + Cl(aq)
MgSO4(aq) 􀁯 Mg2+(aq) + SO4 2–(aq)
CaCl2(aq) 􀁯 Ca2+(aq) + 2Cl(aq)
Na2SO4(aq) 􀁯 2Na+(aq) + SO4 2–(aq)
Oleh karena larutan harus bersifat netral, besarnya jumlah total muatan-muatan positif harus sama dengan muatan negatif dalam suatu larutan. Jumlah muatan yang dibawa oleh sebuah ion besarnya sama dengan valensi ion tersebut. Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang memiliki daya hantar listrik besar. Larutan elektrolit kuat terionisasi sempurna di dalam air. Jika diuji dalam penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala terang. Contoh larutan elektrolit kuat antara lain larutan NaCl, KOH, H2SO4, dan HCl.

b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang memiliki daya hantar kecil karena tidak semua zat terionisasi, atau hanya mengalami ionisasi sebagian. Jika diuji dengan penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala redup. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan cuka dan amonia. Larutan nonelektrolit tidak akan terionisasi dalam larutan. Proses ionisasi dipengaruhi oleh konsentrasi. Untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit, dapat menggunakan derajat dissosiasi (α ). Derajat dissosiasi adalah fraksi molekul yang benar-benar terdissosiasi. Atau dapat juga merupakan perbandingan mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula. Derajat dissosiasi dapat dinyatakan dengan rumus:
α =
Nilai α dapat berubah-ubah, antara 0 dan 1, dengan ketentuan sebagai berikut.
α = 1, larutan terdissosiasi sempurna = elektrolit kuat
0 < α < 1, larutan terdissosiasi sebagian = elektrolit lemah
α = 0, larutan tidak terdissosiasi = nonelektrolit

4. Larutan Elektrolit dan Ikatan Kimia
Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik tidak hanya dimiliki oleh senyawa ionik. Beberapa senyawa kovalen juga mampu menghantarkan listrik. Meski demikian, senyawa kovalen dan ionik memiliki beberapa perbedaan dalam menghantarkan arus listrik.
a. Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik. Ikatan ionik adalah ikatan yang dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Satu atom memberikan satu atau lebih dari elektron terluarnya. Atom yang kehilangan elektron menjadi
ion positif (kation) dan atom yang menerima elektron menjadi ion negative (anion). Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna menjadi ionionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Dalam larutan, senyawa ionik pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat.

Contoh:
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl(aq)
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH(aq)
K2SO4(aq) → 2 K+(aq) + SO4 2–(aq)
KOH(aq) → K+(aq) + OH(aq)

b. Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara kovalen. Ikatan kovalen terjadi akibat penggunaan bersama-sama pasangan elektron oleh dua atom. Senyawa kovalen nonpolar timbul karena perbedaan elektronegativitas antaratom yang sangat kecil, bahkan hampir sama. Sementara itu, senyawa kovalen polar timbul karena perbedaan elektronegativitas yang cukup besar antara dua atom. Hal tersebut menyebabkan salah satu atom lebih positif dan yang lain lebih negatif. Larutan senyawa kovalen polar mampu menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal tersebut terjadi karena senyawa kovalen polar dalam air akan terdissosiasi menjadi ion-ionnya.
Contoh:
HCl(aq) → H+(aq) + Cl(aq)
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO4 2–(aq)
Beberapa senyawa kovalen polar tidak terdissosiasi sempurna dalam pelarut air sehingga memiliki kemampuan daya hantar listrik yang rendah. Hal ini karena dalam pelarut air, hanya sedikit dari zat tersebut yang terdissosiasi membentuk ion.

Contoh:

NH3(aq) + H2O(l ) → NH4 +(aq) + OH(aq)

v  Fungsi Perlakuan
Bahan yang dipakai untuk percobaan harus dilarutkan dulu karena larutan elektrolit bisa berupa senyawa kovalen atau senyawa ionik. Senyawa ini dalam bentuk murni bukan merupakan penghantar listrik yang baik, tetapi apabila senyawa tersebut dilarutkan di dalam air maka akan menghasilkan larutan larutan yang bisa menghantarkan listrik.
v  Pembahasan
NO
Larutan
Lampu
Kesimpulan Sementara
Nyala
Tidak
1
2
3
4
5
Air Sabun
NaCl
Amilum
Air
Oli
YA
YA
YA
YA





Tidak
Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit
Larutan elektrolit
Larutan non elektrolit

Air sabun adalah elektrolit kuat karena termasuk basa kuat maka lampu menyala terang.
NaCl adalah elektrolit kuat karena termasuk garam maka lampu menyala terang.
Amilum adalah non elektrolit dan tidak menyala tetapi dari hasil percobaan yang dilakukan larutan amilum bisa menyala. Hal ini bisa terjadi karena air sumur yang dipakai untuk melarutkan amilum termasuk elektrolit, sehingga nyala yang terukur pada larutan itu berasal dari pelarutnya
Air sumur  termasuk larutan elektrolit karena di dalamnya terdapat mineral-mineral.
Oli elektrolit bukan elektrolit. Karena termasuk dalam larutan non elektrolit maka lampu tidak menyala.


v  Kesimpulan
Dari rangkaian percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.       Larutan yang termasuk larutan elektrolit adalah larutan detergen (Basa), NaCl (Garam), dan larutan cuka (Asam).
2.       Berdasarkan kuat lemahnya daya hantar listrik maka larutan elektrolit dikelompokkan menjadi 2 yaitu larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. *yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah larutan basa kuat, garam, dan asam kuat. *yang termasuk larutan elektrolit lemah adalah asam lemah, basa lemah, dan garam.
3.       Yang termasuk larutan non elektrolit adalah gula tebu, manosa, glukosa, gliserin, etanol, urea, dan larutan organik-organik lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa larutan elektrolit kuat adalah larutan yang terionisasi sempurna, jumlah ion dalam larutan sangat banyak, menunujukkan daya hantar listrik yang kuat. Sedangkan larutan elektrolit lemah adalah larutan yang terionisasi sebagian, jumlah ion dalam larutan sedikit, dan menunjukkan daya hantar listrik yang lemah.

=========================================================================

Percobaan Larutan Elektrolit dan Larutan Non elektrolit





           

Kelompok 4, Kelas X – G
Nama Anggota :
1.      Aida Nur Fatmawati
2.      Irfan Rahmat Darmawan
3.      Latifatus Sa’adah
4.      Linda Fatmawati
5.      Moh. Ris Sulaiwan Ashofi
6.      Nur Naningsih

MADRASAH ALIYAH NEGERI REJOTANGAN
TULUNGAGUNG
Tahun Ajaran 2010/2011
1.      Judul percobaan : Larutan elektrolit dan nonelektrolit
2.      Tujuan percobaan : mengidentifikasi berbagai larutan elektrolit dan non elektrolit
3.      Alat dan bahan :
a.       Gelas beker
b.      Sumber listrik baterai
c.       Kabel listrik
d.      Lampu kecil
e.       Batang karbon
f.       Papan
g.      Air
h.      Larutan garam dapur
i.        Larutan tepung
j.        Larutan detergen
4.      Dasar teori:
               Berdasarkan perilakunya jika dialiri arus listrik, zat terlarut dibedakan menjadi 2, yakni sebagai berikut :
a.       Larutan Elektrolit
Adalah jika zat terlarut dapat menghantarkan arus listrik, sehingga larutan yang terbentuk mengalami perubahan kimia dan mampu menghantarkan arus listrik.
Ciri-ciri :
·         Dapat menghantarkan listrik
·         Mengalami perubahan kimia
·         Dapat menyalakan lampu
b.      Larutan Non Elektrolit
Adalah zat yang apabila dilarutkan ke dalam air tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak ada perubahan kimia.
Ciri-ciri :
·         Tidak dapat menghantarkan listrik
·         Tidak mengalami perubahan kimia
·         Tidak dapat menyalakan lampu

5.      Fungsi perlakuan : semua bahan dilarutkan dalm air agar membentuk larutan. Larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat lain. Umumnya pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem larutan.
6.      Pembahasan :
Masing-masing larutan diuji coba untuk membuktikan bahwa larutan tersebut elektrolit atau non elektrolit. Jika lampu dapat menyala itu membuktikan bahwa larutan tersebut adalah larutan elektrolit,begitu pula sebaliknya. Jika lampu tidak menyala berarti larutannya adalah non elektrolit. Sedangkan dalam kenyataan dalam praktek, terdapat nyala lampu yang terang dan redup. Hal ini mengidentifikasikan adanya larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
7.      Tabel Pengamatan :
No
Larutan
Lampu
Kesimpulan Sementara
Nyala
Tidak
1.
Garam dapur
Terang
-
Elektrolit kuat
2.
Tepung
Redup
-
Elektrolit lemah
3.
Detergent
Terang
-
Elektrolit kuat
4.
Air
Terang
-
Elektrolit kuat

8.      Kesimpulan :
Dari hasil percobaan diketahui bahwa larutan terbagi menjadi 2 menurut perilakunya jika dialiri listrik, yaitu :
·         Larutan Elektrolit
Yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik.
Larutan Elektrolit dibagi menjadi 2 :
a.       Larutan Elektrolit kuat, contoh : larutan garam dan larutan detergent.
b.      Larutan Elektrolit lemah, contoh : larutan tepung.
·         Larutan Non Elektrolit
Yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.