Senin, 21 Maret 2011

SUHU DAN KALOR


Suhu
Adalah: suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Perubahan suhu mengakibatkan perubahan: 1. Panjang, luas dan volumenya. 2. Warnanya (zat padat). 3. Tekanannya (gas). 4. Hambatan listriknya. 5. Terjadi perbedaan potensial listrik antara 2 jenis benda. Alat untuk mengukur suhu adalah termometer.
Jenis Termometer
Perubahan yang di ukur
Termometer zat cair
Mengukur perubahan volume zat cair
Termometer bimetal
Mengukur perubahan panjang 2 logam yang berbeda
Termometer hambatan listrik
Mengukur perubahan nilai resitansi resistor
Termokopel
Mengukur pemuaian 2 logam yang ujungnya disentuhkan akan menghasilkan GGL. Besar GGL inilah yang dimanfaatkan untuk menunjukkan suhu
Termometer gas
Mengukur perubahan tekanan gas
Kalibrasi termometer:
termometer                   suhu terendah             suhu tertinggi
celcius                                   00                              1000
reamur                                   00                               80
fahrenheit                             32                             212
Perbandingan R : C : (F – 32) = 4 : 5 : 9 à hubungan skala dari termometer disamping adalah: t0C = 5/4 t0R = 9/5 (t0 + 32)0F atau    t0F = 9/5 (t0 - 32)0C = 4/9 (t0 – 32)0R
Selain termometer tersebut diatas untuk menentukan skala suatu termometer yang belum ditentukan dapat dicari dengan: X – Xb/Xa – Xb = Y – Yb/Ya – Yb; dengan Xa = titik tetap atas termometer X; Xb = titik tetap bawah termometer Y; X = suhu pada termometer X; Ya = titik tetap atas termometer Y; Yb = titik tetap bawah termometer Y; Y = suhu pada termometer Y
Soal: 1). Suhu permukaan 2 dinding 100 0F dan 35 0F. Ubahlah suhu-suhu tersebut dalam derajat Celcius!
2). Sebuah termometer A pada es yang sedang melebur menunjukkan – 30 0C  dan pada air yang mendidih 150 0C. Apabila sebuah benda suhunya 50 0C, berapa skala yang ditunjukkan oleh termometer A

Pemuaian
Muai Panjang
Merupakan perubahan ukuran panjang suatu benda biasanya (logam). Perubahan muai panjang secara matematis dapat ditulis:
Lt = Lo + ∆L  
karena ∆L = L0.α.∆t, maka Lt = L0 + L0.α.∆t atau Lt = L0(1+ α.∆t)
Dengan: Lt = panjang pada suhu t 0C (satuannya m atau cm); L­0 = panjang pada suhu awal (m atau cm); α = koefisien muai panjang;   ∆L = pertambahan panjang (m); ∆t = perubahan suhu (0C atau 0K).
 Contoh soal: Sepotong logam dengan panjang 100 cm pada suhu 30 0C dipanaskan hingga 130 0C. Hitunglah perubahan panjang logam tersebut jika koefisien muai panjang logam = 1,2.10-5 0C-1!
Penyelesaian:

Muai Luas
Merupakan perubahan ukuran luas suatu benda, dapat dihitung dengan:
At = A0(1 + 2α.∆t) à 2α = β, maka At = A0 (1 + β.∆t), sehingga ∆A = A0.β.∆t
Nb. Untuk luas satuannya m2 atau cm2
 Contoh soal:
Sebuah bola berongga terbuat dari perunggu (α = 18.10-6 0C-1), mempunyai jari-jari 1 m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 800C, hitunglah pertambahan luas bola tersebut!
Penyelesaian :
∆A = A0.β.∆t = (4Пr2).2α.∆t = (4.3,14.12)m2 . (2. 18.10-6 0C-1) . 80 0C = 12,56 m2 . 36.10-6 0C-1 . 80 0C = 36172,8 m2

Muai Volume
a).  Muai volume zat cair
Dapat dihitung dengan: Vt = V0 + ∆V, karena ∆V = V0.g.∆t, maka Vt = V0 + V0.g.∆t = V0 + (1 + g.∆t)
Koefisien muai volume (g) = ∆V/V0. ∆t

Hubungan antara α, β, dan g adalah : g = 3α dan g = 3/2 b
NB. Koefisien muai panjang (α): bilangan yang menyatakan pertambahan panjang dari 1 m suatu benda pada kenaikan suhu 1 0C atau 1 0K. Koefisien muai luas(β): bilangan yang menyatakan pertambahan luas dari 1 m2 suatu benda pada kenaikan suhu 1 0C atau 1 0K. Koefisien muai volume(g): bilangan yang menyatakan pertambahan volume dari 1 m3 suatu benda pada kenaikan suhu 1 0C atau 1 0K

Soal: sebuah gelas pyrex yang mempunyai volume 300 cm3 pada suhu 20 0C, diisi air sampai penuh. Berapa cm3 air yang akan tumpah jika air dipanaskan sampai 70 0C? (α pyrex = 0,000003 0C-1 dan g = 0,00021 0C-1)
Jawab:
Vair yang tumpah = vt air – vt gelas = [v0(1+g.∆t)] – [v0(1 + 3.α.∆t ] = [300(1 + 0,00021.(70 – 20)0C)] – [300(1 + 3.0,000003 . (70 – 20)0C)] = [300.1,0105] – [300.1,00045] = 303,15 cm3 – 300,135 cm3 = 3, 015 cm3
Anomali air: sifat khusus air, dimana pada suhu 4 0C volume air akan lebih kecil daripada volume air pada suhu 0 0C.
Merupakan salah satu contoh muai volume dalam kehidupan sehari-hari          

b). Muai volume gas
Gas mempunyai 3 variabel : P (tekanan), V (volume), T (suhu). Bila gas dipanaskan berarti T diubah, maka P & V juga berubah. Hukum-hukum yang membahas ke 3 variabel tersebut adalah:
a). Hukum Guy-Lussac pada P tetap
Pada tekana tetap, volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya, atau V/T = konstan, atau V1/T1 =V2/T2
b). Hukum Guy-Lussac pada V tetap
Pada V tetap (isokhorik), takanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Secara matematis: P~T, atau P/T = konstan, atau P1/T1 = P2/T2

Kalor (panas)
Pengertian :
Merupakan bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan temperatur
Kalor berpindah dari benda yang bertemperatur tinggi ke rendah
Benda yang menerima kalor, maka suhu benda akan naik atau bahkan berubah wujud
Benda yang melepas kalor, maka suhu benda akan naik atau bahkan berubah wujud
Satu kalori = kalor yang dibutuhkan 1 g air murni untuk menaikkan suhunya 
1 0C.
Kesetaraan enrgi mekanik terhadap kalor diselidiki oleh James Prescott Joule menggunakan kalorimeter yang dibuat adiabatik (energi panas tidak mudah keluar masuk alat tersebut).
1 kal = 4,18 Joule = 4,2 J
1 kkal = 4.180 J
Cttn: 1 joule = 1/4,18 = 0,24 kal

Hubungan antara kalor dengan suhu
Jumlah kalor yang diserap/dilepas suatu benda sebanding dengan massa benda pada perubahan suhunya. Secara matematis :            Q = m.c.∆t dengan Q = jumlah kalor/jumlah panas (kalori=kal); m = massa benda (kg); c = kalor jenis (kal/g0C); ∆t = perubahan       suhu (0C)
Kalor jenis: bilangan yang menunjukkan berapa kalori/panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu tiap satuan masa zat dalam 10.
C = m.c sehingga Q = m.c.∆t = C.∆t, dengan C = kapasitas kalor
Contoh soal: berapa panas yang diperlukan (nyatakan dalam kkal dan joule) untuk memanaskan 500 g tembaga (c = 0,09 kal/g0C) dari suhu 25 0C sampai 75 0C.
Jawab: Q = m.c.∆t = 500 g . 0,09 kal/g0C . (75 – 25)0C = 2250 kal = 2,25 kkal
Kal à joule = 2250.4,18 = 9405 joule

Perubahan Wujud Zat Dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ada 3 wujud/fase zat: 1. Padat; 2. Cair; 3. Gas
Perubahan fase zat: Pada saat perubahan wujud, kalor yang diserap/dilepaskan tidak selalu digunakan untu melakukan perubahan temperatur.
Selama proses prubahan wujud suhu benda mengalami perubahan disebut suhu transisi. Kalor yang dimiliki selama mengalami perubahan wujud disebut kalor laten. Secara matematis :  Q = m . L; dengan Q = kalor yang dilepas/diterima; m = massa zat; L = kalor laten (kal/g)
Jenis-jenis kalor:
~ Kalor lebur : banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 g zat dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya.
~ Kalor beku : banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 g zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya.
Titik lebur = titik beku
Kalor lebur = kalor beku
~ Kalor didih : banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 g zat dari wujud cair menjadi uap pada titik didihnya.
~ Kalor embun : banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 g zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya.
Titik didih = titik embun
Kalor didih = kalor embun
Pada grafik perubahan bentuk zat saat dipanaskan ada 5 fase:
Fase I: zat dalam bentuk padat, mengalami perubahan suhu QAB = m.c.∆t
Fase II : zat dalam bentuk padat, mengalami perubahan wujud (melebur), tapi tidak mengalami perubahan suhu QBC = m.L
Fase III: zat dalam bentuk cair, mengalami perubahan suhu QCD = m.c.∆t
Fase IV : zat dalam bentuk cair, mengalami perubahan wujud (menguap), tapi tidak mengalami perubahan suhu QDE = m.U
Fase V : zat dalam bentuk uap/gas, mengalami perubahan suhu

Titik Tripel dan Titik Kritis
Fase zat pada tekanan (P) dan temperatur (T) ditunjukkan oleh diagram P – T
Berdasarka diagram P – T disimpulkan bahwa:
~ dengan menambah P maka titik didih & titik beku akan naik
~ di atas titik tripel tidak mungkin terjadi perubahan dari wujud padat langsung ke gas
~ di atas titik kritis gas tidak dapat diembunkan tanpa menurunkan T

Contoh soal : sebongkah es suhunya -10 0C disiram dengan 100 g air mendidih. Jika massa es 20 g, hitung suhu akhir! Kalor lebur es = 80 kal/g, panas jenis es = 0,5 kal/g 0C
Penyelesaian:
Peristiwa yang dialami es : suhu naik dari -10 0C à 0 0C; melebur menjadi air; suhu air naik dari 0 0C à t 0C
Qserap = Qlepas                                                                                       
 20.0,5 (0-(-10)) + 80.20 + 20.1(t-0) = 100.1(100-t)
Qes + Q1 es + Qair = Qair panas                                                                                              
100 + 1600 + 20t = 10000-100t
(m.c.∆t)air + (m.L)es + (m.c.∆t)air = (m.c.∆t)air panas                                                                                                        120t = 10000-1700
                                                                         = 8300 
                                                                       t = 69,17 0C 
 








1 komentar:

  1. wahh terimakasih sistaa..
    jadi gak bingung" lagi deh nyari"/bikin gambar u/ laporan fisika
    thankss bgt info blog nyaa :D

    BalasHapus